Taukah teman-teman? Jeans itu masih tersusun rapi. Rok mini lengkap di lemari. Sebagai bukti dulu aku jauh dari aturan Illahi.
Tentangnya pun aku belum lupa. Rasa masih tersisa. Fotonya saja masih ada. Sebagai tanda, dulu aku pernah berdua.
Aah itu dulu, tentang aku dan masa lalu. Tentang diri yang terlupa.
Jiwa yang terlena, akan dunia nan fana. Tentang anak manusia yang
terjebak oleh cinta dunia.
Lalu
terbersit tanya dalam jiwa. Bukankah berharap Jannah? Inginkan khusnul
khotimah? Kapan hijrah? Kapan Istiqomah? Ooh Allaah, pantaskah!
Kini, saat waktu masih tersisa, ketika kesempatan masih ada. Hijrah
adalah pilihan. Mendekatkan diri kepada Tuhan. Berharap lebih baik.
Bukan dari mereka, darinya atau darimu. Namun, lebih baik dari aku yang
dulu.
Jangan menjauh. Jangan meragu. Aku masih sama, hanya
berusaha mengikuti syariatnya. Maaf jika melulu tentang agama. Maaf jika
tak suka. Hanya ingin berbagi. Bukan menggurui.
Aku mengerti, pasti anggapan mu aku sok suci. Seperti anggapanku dulu pada ukhti-ukhti.
Aku mengerti, pasti tak suka dengan kata-kata ku kini. Seperti ku dulu yang tak peduli dengan semua ini.
Aku mengerti, pasti enggan jika harus mengakhiri hubungan dengan kekasih hati, seperti ku dulu yang belum ikuti hati nurani.
Aku mengerti. Kan selalu mengerti. Karena posisi itu pernah ku tempati.
Tak ada niat untuk menghakimi.
Tak ada niat untuk menyakiti.
Do’aku kini, semoga semua terlewati.
Hijrah mu dinanti wahai bidadari.
Senin, 26 Desember 2016
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)