Kata galau saat ini sedang populer, namun apa sich galau itu?
Setelah saya telusuri ada dua makna galau. Makna ini tidak berdasarkan
kamus atau referensi, namun apda kelaziman saat seseorang menggunakan
istilah galau. Yang pertama, saat orang mengatakan galau, saat dia
sedang dalam kondisi membingungkan atau tidak menentu. Yang kedua, ada
juga yang mengatakan galau saat sedang gundah (emosi sedih, gelisah,
bimbang). Pada prakteknya, kedua hal tersebut biasa menyatu. Kebingungan
bisa menyebabkan perasaan gundah.
Apa Penyebab Galau?
Jika
kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, apalagi bagi dunia remaja, salah
satu yang menjadikan seseorang galau saat diputusin pacar. Atau hal-hal
lain yang membuat dia kecewa, kemudian dia menjadi bingung, kemudian
dia menjadi galau.
Namun tahukah Anda, bahwa peristiwa yang
mengecewakan bukanlah penyebab galau. Itu hanya pemicu. Sebenarnya
penyebab galau itu adalah lebay terhadap urusan-urusan sepele dan dia
melupakan urusan yang lebih besar. Dia tidak punya (atau melupakan)
orientasi hidup yang jelas. Inilah yang menyebabkan dia menjadi mudah
galau. Sedikit-sedikit galau.
Apakah diputusin pacar itu masalah kecil?
Ya, bahkan saya mengatakan bukan masalah sama sekali. Anda tidak perlu
diputusin pacar karena Anda tidak perlu pacaran. Tidak ada perintah
pacaran dalam Islam. Justru, larangan mendekati zinah jelas ada. Lalu
kenapa harus galau karena hanya diputusin pacar?
Dan janganlah
kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. Dan suatu jalan yang buruk. (QS. Al Israa’:32)
Penyatuan
antara laki-laki dan perempuan yang syah dalam Islam hanya pernikahan.
Khitbah (lamaran) juga belum syah. Apalagi hanya sekedar pacaran. Jika
penyebab galau itu dari pacaran, berhentilah pacaran, fokuskan pada
aktivitas bermanfaat dunia akhirat. Galau itu akan hilang dengan
sendirinya.
Bahaya Galau Jika Dibiarkan?
Apakah galau itu bahaya? Ya, ada efek negatif jika galau terus dibiarkan atau hidup penuh dengan kegalauan.
Hidup Ini Singkat
Hidup ini singkat, mengapa harus diisi dengan kegalauan? Waktu tidak
akan pernah kembali meski sedetik pun. Sungguh sayang, jika kita
habiskan hanya untuk bergalau ria. Merenung, sedih, gelisah tanpa
mengisi hidup ini dengan hal yang berarti. Apa jadinya jika hidup hanya
disini dengan melamun, dengan meratapi kesedihan, dan dengan
kebingungan.
Bukahkah Allah Subhaanahu wa ta’ala memerintahkan kita mempersiapkan diri untuk hari esok?
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Hasyr:18)
Kecuali galau itu sebuah amal shaleh, maka jika hidup dihabiskan untuk galau, kita akan menjadi manusia merugi.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. (QS. Al ‘Ashr).
Jadi jangan isi hidup dengan
banyak kegalauan. Ada hal besar yang harus kita persiapkan demi masa
depan kita. Demi hari esok, semua di akhirat kita. Galau itu tiada
artinya. :)
Jangan Biarkan Energi Terkikis
Galau itu adalah emosi negatif. Salah satu karakter emosi negatif juga
selalu mengikis energi kita. Padahal banyak pekerjaan penting yang harus
kita jalani. Belajar bagi pelajar, bekerja bagi pekerja, dan berbisnis
bagi pebisnis dan juga beribadah, dakwah, dan jihad. Semuanya
membutuhkan energi besar. Jika energi sudah terkikis oleh energi
negatif, maka energi untuk hal positif menjadi berkurang dan tidak akan
memberikan hasil yang optimal.
Anda tidak akan meraih prestasi yang hebat jika waktu Anda banyak digunakan untuk galau.
Galau Itu Wajar, Asal Tidak Lebay
Perasaan galau memang wajar menghinggapi manusia. Setiap orang, mungkin
dalam suatu waktu menghadapi kebingungannya yang menyebabkan galau. Itu
wajar. Yang tidak wajar saat kita lebay: berlama-lama dan
melebih-lebihkan kegalauan kita. Silahkan baca artikel lainnya: Laa
Tusrifuu, Jangan Lebay!
Saat ini (jika Anda membaca artikel ini)
sudah sadar bahwa berlama-lama galau itu tidak baik. Untuk itu, saat
kita dihinggapi galau, cepatlah diatasi. Bisa koq, jika Anda mau.
Caranya:
Miliki Orientasi Hidup
Silahkan baca artikel
Motivasi Hidup Sejati supaya Anda mengetahui motivasi hidup sejati.
Bukan sekedar pasangan, bukan sekedar harta, bukan sekedar jabatan. Saat
motivasi hidup sejati terpatri dalam diri kita, kita tidak akan
disibukan dengan hal-hal sepele, kita tidak akan berbetah-betah dengan
galau. Anda akan cepat bangkit kembali.
Tujuan hidup kita sudah
jelas, untuk kehidupan di akhirat. Lalu bagaimana dengan tujuan Anda di
dunia? Maka buatlah tujuan jangka pendek Anda. Saat Anda memiliki tujuan
besar dan tujuan yang menggairahkan, sekali lagi Anda tidak akan betah
dengan galau.
Silahkan baca artikel Panduan Lengkap Cara Membuat dan Mencapai Tujuan
Hilangkan Kecemasan dan Kesedihan Segera
Saat Anda kegalauan menyebabkan kecemasan, sebenarnya kita bisa segera
mengatasi kecemasan itu. Silahkan baca artikel berikut ini:
3 Cara Mengatasi Kecemasan Berlebihan
Begitu juga, jika kesedihan menerpa Anda, bangkitlah. Janganlah bersedih, sebab …
Saat Anda Bingung
Tetaplah Optimis, mungkin kita hanya belum mengetahui caranya, bukan
berarti tidak ada solusi. Tetap mencari cara untuk mengatasi masalah
Anda. Ini lebih baik daripada hanya galau.
Senin, 26 Desember 2016
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)